06 Desember 2008

Maryamah Karpov


"Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini : sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadapi gunungan timah, mengumpulkan napas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul depalan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku, yang dulu menggantikan tugas ayahnya. Aku menolak semua itu! Aku menolak perlakuan buruk nasib kepada ayahku dan kepada kaumku. Kini Tuhan telah memeluk mimpiku. Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikan sifatnya yang hakiki bahwa ia akan memihak kepada para pemberani”.
Sepenggal paragraph di sampul belakang buku itu tidak perlu membuat saya berpikir dua kali untuk menyambar buku itu dari rak Gramedia. Apalagi ini memang buku yang saya tunggu-tunggu. Buku ini terbit November 2008, dan belum sebulan, buku yang saya beli itu sudah cetakan kedua ck…ck…ck….
Pun seperti ketika dulu saya membuka halaman pertama Laskar Pelangi, saya langsung jatuh cinta. Termasuk sekuel berikutnya: Edensor, Sang Pemimpi, dan yang keempat ini Maryamah Karpov. Buku ini menceritakan kehidupan Ikal yang lain yang di ketiga buku sebelumnya belum semua dipaparkan. Memang tetralogi ini tidak berkisah dengan urutan waktu secara knonologis. Kisahnya bisa bolak-balik flashback tapi tetap enak dibaca.
Judul lengkapnya adalah Mimpi-Mimpi Lintang, Maryamah Karpov. Dan siapakah Lintang itu? Baiknya bagi yang belum tahu, bacalah sekuel ini dari awal, dari buku Laskar Pelangi. Terlepas dari kontroversi tentang sosok Lintang apakah memang nyata atau tidak, tetralogi Andrea Hirata selalu memberi saya energi positif, membangkitkan semangat, memompa optimisme, dan tentu saja keyakinan untuk terus memelihara mimpi dan pantang menyerah untuk menggapai cita-cita. Menginspirasi sekali!
Two tumbs up buat Andrea! Eh gak cukup dua ding, empat jempol pokoknya buat karya-karyanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar