01 Desember 2008

Kawah Putih

Perjalanan

Akhir Agustus 2008 lalu saya berkesempatan mengunjungi Kawah Putih di daerah Ciwidey Bandung. Sebelumnya saya sudah sering mendengar tentang Kawah Putih yang terkenal buat tempat foto prewedding. Soalnya sering lihat foto prewed yang dipromosikan oleh para fotografer prewedding kok tempatnya disana.

Sebetulnya tidak ada rencana khusus akan pergi ke Kawah Putih. Hanya karena pas pergi ke Bandung menengok saudara yang sakit kemudian kok masih ada waktu ya, maka jadilah saya dan suami tancap gas kesana. Kami juga pas bawa mobil. Kadang kadang hal seperti ini terjadi, pergi tanpa rencana dan spontan saja, malah ada keasyikan tersendiri Lebih exited dan penuh surprise Tapi bukan berarti kalau pergi pergi harus tanpa rencana lho ya

Dari Bandung start jam 10, perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam. Menuju selatan melewati Daeyuhkolot dan Soreang (Ibu Kota Kabupaten Bandung). Bermodal penunjuk arah dan tanya tanya, semakin ke selatan lagi maka sampailah kami ke Ciwidey. Nah Ciwidey ini adalah tempat yang terkenal sebagai penghasil Strawberry. Asyiknya lagi bisa petik sendiri di kebun kebun yang menghampar di pinggir jalan raya. Ternyata Kawah Putih masih sekitar 5 km lagi dari Ciwidey dengan jalan yang berkelok kelok, naik turun dan agak sempit. Jadi agak berhati hati saja di jalur ini. Ditambah pula ada banyak truk, gak tau angkut apa. Tapi sepertinya jalur ini sering ada iring-iringan truk, jadi sabar saja. Tapi cukup menggelitik juga karena gambar di bak belakang truknya terisi dengan gambar yang menggoda dan norak. You know lah seperti apa biasanya gambar di bak belakang truk Ini salah satunya yang paling sopan. Foto yang lain sih ada, tapi tar kena sensor




Kawah Putih

Akhirnya sampai juga di gerbang depan Kawah Putih. Ditandai dengan sebentuk tembok putih besar di kiri jalan dengan tulisan besar besar Wisata Kawah Putih Ciwidey. Membelok ke kiri, kita akan bertemu petugas di pos pembayaran. Mobil bayar 10.000 (kalo gak salah), per orangnya lupa bayar berapa. Kirain di deket pos pembayaran udah deket pula dengan kawahnya. Ternyata masih harus naik ke atas. Kalo gak bawa mobil, disediakan kok mobil semacam mobil carry yang hanya ada atap, gak pake pintu, jadi segar dan dingin.

Perjalanan ke atas ternyata terasa jauh juga, dengan aspal yang berlubang lubang, jadi goncang lah kita selama perjalanan ke atas. Jalanan juga sempit, pas banget buat 2 mobil kalo ketemu mobil yang turun ke bawah. Mungkin sekitar 5 km juga naik ke atas sampai bertemu semacam areal parkir dan kios kios kecil pedagang makanan dan strawberry. Begitu membuka pintu mobil, dingin langsung menyergap. Wah harus pakai jaket pokoknya, kalo perlu pake kaos kaki dan kaos tangan kalo kesana. Dari parkir mobil, jalan kaki sedikit agak turun untuk mencapai kawahnya sekitar 100 m.

Sedikit terengah engah setelah menuruni tangga turun ke bawah, langsung deh terhampar sebentuk kawah yang cukup luas dengan sedikit asap asap tipis yang mengambang di atasnya. Bau belerang langsung tercium juga, kayak bau kentut Ada gua penghasil belerang yang masih aktif dan kita tidak boleh berlama lama berdiri di depan gua, bisa mabok kali ya. Eh...orang foto prewedding juga ada. Gak cuma sepasang, tapi ada tiga pasangan yang lagi foto prewed nih. Jadi tontonan orang orang. Airnya agak kehijauan, ada juga yang agak kebiruan. Dan kita bisa mendekat bahkan bisa menyentuh airnya karena pinggiran kawahnya yang landai. Bebatuannya agak kekuningan terkontaminasi belerang. Banyak pohon pohon dengan bentuk yang unik dan indah pula jadi objek foto.

Sekitar setengah jam bermain main di seputaran kawah, gerimis tiba tiba datang. Memang cuaca sudah mendung sejak kami datang. Berlarianlah orang orang segera naik ke atas. Di tengah cuaca dingin karena hujan, ada jagung bakar dan ketan bakar yang menemani. Hum...lumayan mengganjal perut yang dingin. Ada juga pilihan makanan lain. Gorengan, ayam bakar, ikan bakar. Spesial jus strawberry juga ada. Tapi sayang karena hawa dingin jadi gak berminat. Jadinya memborong aja beberapa kg strawberry. Murah meriah. Harganya bervariasi tergantung besar buahnya. Kalo di Jakarta sekotak strawberry yang dibungkus plastik mika itu bisa dibandrol 7 ribu, kalo di sini pinter-pinter nawar aja bisa dapet 4 ribu dengan buah yang fresh dan besar-besar.

Sejarah Kawah Putih

Kawah Putih ternyata ditemukan oleh orang Belanda, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, yang kemudian didirikan menjadi pabrik kawah putih dengan sebutan pada zaman Belanda yaitu Zwavel Ontgining Kawah Putih. Pada zaman Jepang usaha pabrik belerang ini dilanjutkan dengan sebutan Kawah Putih Kenzanka Yokota Ciwidey di bawah pengawasan langsung militer Jepang. Setelah itu baru pada tahun 1991 Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten mengembangkan sebagai Ecotourism Wana Wisata Kawah Putih.

Ayo, sapa yang mo prewed ato sekedar jalan jalan menyegarkan mata dan badan? Mungkin Kawah Putih bisa jadi pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar