Bagi orangtua baru, mendengar bayinya menangis terkadang
membuat bingung bahkan pada saat-saat tertentu akan membuat senewen. Bagaimana
tidak? Berbagai cara dilakukan untuk menenangkan namun tangisan tak kunjung
reda. Lalu mengapa bayi menangis? Karena menangis merupakan satu-satunya cara
bayi berkomunikasi menyampaikan keinginan dan perasaannya. Untuk mengetahui
dengan tepat apa yang ingin dikomunikasikan, kita perlu mengecek beberapa hal
berikut yang biasanya merupakan beberapa alasan bayi menangis, yaitu :
·
Lapar
Tangisannya biasanya akan berlangsung
terus-menerus, iramanya teratur, lama-kelamaan bertambah keras
·
Minta ganti popok
Tangisannya mirip tangisan lapar, namun
beberapa bayi tidak menangis meskipun basah, maka periksalah popok bayi secara
berkala
·
Kedinginan atau kepanasan
Tangisannya terdengar seperti rintihan.
Oleh karena itu jangan membungkus bayi terlalu rapat dan pakaikan selalu dengan
baju yang nyaman
·
Minta digendong dan dipeluk
Karena bayi suka digendong, maka tangisannya
adalah untuk menarik perhatian orangtua agar digendong
·
Kelelahan
Bayi kelelahan dapat dilihat dari bayi akan
mengusap-usap mata atau telinganya.
·
Stimulus yang berlebihan
Berada dalam situasi yang terlalu banyak
orang atau berada dalam lingkungan baru bisa membuat bayi tidak nyaman. Bawalah
ke tempat agak sepi dan batasi jumlah orang yang akan menggendong bayi
·
Bosan
Bosan dapat terjadi karena rutinitas. Oleh
karena itu variasikan kegiatan dan ajak bayi ikut serta dalam aktivitas kita.
·
Sakit
Tangisannya terdengar keras, sambil menahan
napas sebentar karena rasa tidak enak, melengking tinggi. Anda dapat segera
membawa ke dokter untuk memastikan sakitnya.
·
Kolik
Jika bayi menangis kesakitan, muka kemerahan,
perut tegang, menarik-narik kaki, mengepalkan tangan, kemungkinan bayi
menderita kolik. Kolik adalah keadaan ketika bayi menangis dalam tigas jam
sehari atau tiga hari per minggu. Tenangkan dengan digendong, diayun, diusap
punggungnya, namun bila sakit berlanjut bawalah ke dokter secepatnya.
Menangani bayi menangis usahakan selalu bersikap tenang,
tidak panik atau putus asa. Jika perlu meminta bantuan pasangan atau pengasuh lain
untuk ikut menenangkan bayi ketika kita merasa sudah kelelahan. Karena jika
lelah bisa membuat kita bersikap tidak tenang yang akan mempengaruhi bayi juga.
Sumber : Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan, Penulis dr. Suririnah